Berbicara soal motor legendaris 2 tak besutan Yamaha, nama Yamaha RX King dan Yamah RX Z tentu sudah tidak asing lagi.
Kedua motor bersaudara ini memang jadi ikon legendaris Yamaha yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat di tanah air.
Sebenarnya sebelum kedua motor tersebut hadir, ada Yamaha telah mengeluarkan motor RX 100 sebagai cikal bakal RX King yang dijual mulai tahun 1987 hingga tahun 1991.
Jika motor Yamaha RX King mulai diluncurkan pada tahun 1983 maka Yamaha RX Z mulai dijual sejak tahun 1987.
Mengusung konsep yang sama yang motor 2 tak dengan performa mesin yang tangguh, kedua motor ini mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia selama belasan tahun.
Bahkan, hingga sekarang masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang mengincar kedua motor tersebut.
Tidak heran jika keduanya sudah dianggap sebagai motor klasik yang layak dibanderol dengan harga yang tinggi.
Bahkan beberapa diantaranya dapat dijual dengan harga puluhan juta rupiah.
Nah, kali ini, perbedaan RX King dan RX Z akan diulas lebih lanjut mulai dari tampilan luarnya hingga spesifikasi mesin yang mempengaruhi performa motor tersebut ketika melaju di jalanan.
Perbedaan RX King dan RX Z: Tampilan Desain Eksterior
Yang menarik adalah perbedaan King dan RXZ pada bagian tampilan eksterior yang membuat keduanya terlihat sangat menarik.
Yamaha RX King terlihat garangd dengan tampilan desain eksteriornya yang maskulin termasuk bentuk stang yang mirip dengan leher ular kobra.
Salah satu yang yang membuat RX King berbeda dari motor yang lain adalah bentuk box mesin yang cenderung kotak bahkan di generasi tahun 90-an, model box mesin ini masih digunakan.
Begitu halnya pada tampilan lampu depan yang berbentuk cenderung kotak sehingga membuat motor ini terlihat lebih maskulin. Jika dilihat dari jauh, motor RX King sangat mudah untuk dikenali dengan sejumlah desain khas yang tidak dapat ditemukan pada motor-motor yang lain.
Berbeda dengan RX King, RX Z punya tampilan dengan gaya motor sport yang khas. Hal ini terlihat dari bagian lampu depan yang berbentuk menyerupai batok.
Selain itu, motor ini juga tampil dengan sirip cover yang khas di bagian bawah mesin, bentuk knalpot yang sedikit melengkung serta dilengkapi dengan buritan belakang yang terlihat tajam.
Detail eksterior tersebut membuat motor ini tampil mempesona dan sangat maskulin. Yang unik lagi adalah penggunaan model setang jepit sehingga membuat pengendara sedikit merunduk ketika berkendara dan inilah yang membuatnya menjadi seperti motor balap.
Bentuk setang ini kemudian masih berkembang dan digunakan hingga sekarang. Pemilihan warna cat bodi RX Z juga terbilang brilian mengingat Yamaha memilih perpaduan warna yang apik sehingga membuat motor ini terlihat sangat modern. Tidak heran jika motor ini banyak digemari oleh kalangan muda di tanah air.
Perbedaan RX King dan RX Z: Spesifikasi dan Performa Mesin
Meskipun bersaudara, namun kedua motor ini punya perbedaan spesifikasi mesin yang membuatnya punya performa yang berbeda. Singkat kata, masing-masing motor ini punya keunggulan yang spesifik.
Jika RX King pantas disebut pelari jarak pendek yang handal maka RX Z layak disebut sebagai pelari jarak jauh.
Dengan kata lain, RX King punya akselerasi yang mengagumkan dengan transmisi manual 5 percepatan namun motor ini tidak terlalu handal untuk menempuh jarak jauh.
Lain halnya dengan RX Z yang meskipun tidak punya kemampuan akselerasi sehandal RX King namun lebih handal untuk menempuh jarak jauh. Simak detail spesifikasi mesin kedua motor tersebut di tabel di bawah ini.
Yamaha Motor RX King | Yamaha Motor RX Z |
Tipe mesin 2 tak dengan sistem pendingin udara | Tipe mesin 2 tak dengan sistem pendingin udara |
Volume silinder sebesar 132 cc | Volume silinder sebesar 133 cc |
Perbandingan kompresi adalah 6:9:1 | Perbandingan kompresi adalah 7:0:1 |
Jenis kopling multiplat, manual dan basah | Jenis kopling multiplat, manual dan basah |
Susunan silinder 1 dan miring | Susunan silinder 1 dan miring |
Transmisi manual dengan 5 percepatan | Transmisi manual dengan 6 percepatan |
Karburator yang digunakan MIKUNI VM 26×1 | Karburator yang digunakan MIKUNI VM 26 |
Kapasitas oli samping sebesar 1 liter | Kapasitas oli samping sebesar 1 liter |
CDI sebagai sistem pengapian mesin | CDI sebagai sistem pengapian mesin |
Autolube sebagai sistem pelumas mesin | Autolube sebagai sistem pelumas mesin |
Suspensi depan menggunakan tipe teleskopik | Suspensi depan menggunakan tipe teleskopik |
Suspensi belakang menggunakan tipe swing arm | Suspensi belakang menggunakan tipe dual shock |
Berat kosong motor sebesar 100 kg | Berat kosong motor sebesar 106 kg |
Tipe rangka yang digunakan adalah double cradle | Tipe rangka yang digunakan adalah double cradle |
Kapasitas maksimal tangki bahan bakar 9.5 liter | Kapasitas maksimal tangki bahan bakar 13 liter |
Jarak sumbu roda sebesar 1245 mm | – |
Sistem starter menggunakan sistem kick manual | Sistem starter menggunakan sistem kick up |
Daya maksimal yang diproduksi 18.5 tenaga kuda | Daya maksimal yang diproduksi 20 tenaga kuda |
Torsi maksimal sebesar 1.54 Kgf | Torsi maksimal sebesar 1.85 Kgf |
Sistem pengereman depan bertipe cakram dengan single piston (untuk RX King sebelum tahun 2000) dan double piston (untuk RX King setelah tahun 2000) | Sistem pengereman depan bertipe cakram dengan single piston |
Sistem pengereman belakang bertipe tromol | Sistem pengereman belakang bertipe tromol |
Jika dipacu di dalam kota, RX Z memang kalah dibandingkan dengan RX King karena King punya akselerasi yang jauh lebih mumpuni.
Tidak heran jika Yamaha King kerap digunakan oleh pelaku kejahatan sebab motor ini memang bisa dengan mudah melaju kencang dan selap-selip di padatnya lalu lintas perkotaan.
Baca Juga: Perbedaan Antara RX King Dengan RX King Cobra Yang Anda Harus Tahu
Tidak hanya itu, ada faktor lain yang menyebabkan King lebih mudah untuk diajak berakselerasi di perkotaan yakni konstruksi rangka termasuk kemudi dan wheelbase yang lebih enteng.
Hal ini memudahkan pengemudi untuk lebih cepat sampai di tujuan dan menghindari kemacetan.
Namun, RX King tidak selamanya dapat dihandalkan. Ketika dipacu di jalanan luar kota dengan kata lain digunakan untuk turing, RX Z jelas menjadi pilihan yang lebih unggul.
RX King memang punya akselerasi handal tapi hanya untuk jarak dekat sehingga motor ini bisa dibilang kurang tangguh untuk menempuh jarak jauh.
Berbeda halnya dengan RX Z yang punya performa handal untuk dipacu menempuh jarah jauh ketika turing.
Selain itu, perbedaan jumlah percepatan transmisi juga memberikan pengaruh yang cukup besar pada performa mesin.
RX Z yang punya 6 percepatan manual lebih bisa dihandalkan untuk berkendara selama berjam-jam dibandingkan dengan RX King yang hanya punya 5 percepatan.
Nah, setelah melihat informasi mendetail soal perbedaan RX King dan RX Z, tentunya Anda sudah bisa menilai mana motor yang lebih pas untuk Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan dan gaya berkendara Anda.